Service Internal In (SVTIN) Entry
Service Internal In Entry adalah proses pencatatan unit atau barang yang masuk ke bagian service internal untuk dilakukan perbaikan, dengan tujuan agar barang tersebut dapat diperbaiki, dimanfaatkan kembali, atau dijual sebagai unit clearance sale.
Proses ini menjadi bagian dari sistem pengelolaan stok rusak (defective stock management) yang bertujuan mengoptimalkan aset perusahaan melalui perbaikan internal.
Latar Belakang
- Adanya barang rusak atau cacat dari stok internal yang masih memungkinkan diperbaiki oleh tim teknisi perusahaan.
- Untuk menghindari pemborosan dan kerugian akibat barang rusak yang masih memiliki nilai ekonomis.
- Sebagai bagian dari strategi cost recovery dengan memanfaatkan sumber daya internal tanpa melibatkan vendor eksternal.
- Menjadi dasar pelacakan seluruh aktivitas perbaikan internal yang memengaruhi nilai persediaan.
🎯 Tujuan
- Mencatat secara resmi unit atau barang yang akan diperbaiki oleh tim internal.
- Memastikan setiap unit yang diperbaiki dapat dilacak status dan hasil akhirnya.
- Mengontrol arus keluar-masuk barang di area service internal.
- Menjadi dasar pelaporan biaya, suku cadang, dan hasil perbaikan.
- Mendukung proses konversi barang hasil perbaikan menjadi unit jual (clearance sale) atau spare part cadangan.
🔄 Alur Proses Service Internal In
- Identifikasi Unit untuk Diperbaiki
- Barang rusak dari gudang atau stok ditentukan untuk masuk ke proses perbaikan internal.
- Persiapan Dokumen & Data Barang
- Data unit (kode barang, nomor seri, kondisi, penyebab kerusakan) dicatat sebelum diserahkan ke tim service.
- Input Service Internal In Entry di Sistem
- Unit dicatat secara resmi di sistem sebagai barang yang akan diperbaiki.
- Penerimaan oleh Tim Service Internal
- Tim service menerima unit beserta data pendukung untuk dilakukan tindakan perbaikan.
- Proses Perbaikan
- Teknisi memperbaiki unit sesuai analisa kerusakan dan kebutuhan part.
- Pemeriksaan Hasil (QC)
- Setelah perbaikan selesai, dilakukan pengecekan kualitas untuk menentukan kelayakan unit.
- Pencatatan Hasil dan Status Akhir
- Unit yang berhasil diperbaiki dicatat sebagai:
- Repaired Unit → masuk ke stok clearance sale, atau
- Cannibalized Part → menjadi sumber spare part pengganti.
- Unit yang berhasil diperbaiki dicatat sebagai:
🏢 Keterkaitan & Korelasi
1. Departemen Internal
| Pihak Internal | Peran / Hubungan | Korelasi / Dampak |
|---|---|---|
| Gudang / Logistik | Menyerahkan unit rusak untuk diperbaiki. | Sumber unit yang akan diproses di bagian service. |
| Tim Service / Teknisi | Melakukan analisa, perbaikan, dan penggantian suku cadang. | Pelaksana utama proses perbaikan. |
| Quality Control (QC) | Melakukan pemeriksaan hasil perbaikan. | Menentukan kelayakan unit hasil perbaikan untuk dijual atau dipakai kembali. |
| Administrasi / Finance | Mencatat nilai perbaikan, biaya spare part, dan hasil akhir unit. | Menjadi dasar pelaporan keuangan dan pengendalian stok. |
| Tim IT / Sistem | Menyediakan sistem pencatatan dan pelacakan perbaikan unit. | Menjamin data service tercatat akurat dan bisa ditelusuri. |
| Tim Sales / Marketing | Menangani penjualan unit hasil perbaikan (clearance sale). | Mengonversi hasil service menjadi pendapatan perusahaan. |
2. Pihak Eksternal
| Pihak Eksternal | Peran / Hubungan | Korelasi / Dampak |
|---|---|---|
| Pelanggan (Clearance) | Membeli unit hasil perbaikan internal. | Menjadi pembeli akhir dari unit hasil service internal. |
| Ekspedisi | Menangani pengiriman unit hasil service ke pembeli. | Mendukung logistik hasil perbaikan. |
| Auditor / Pihak Audit | Melakukan verifikasi stok dan proses service internal. | Menjamin transparansi dan kepatuhan prosedur perusahaan. |
