< All Topics
Print

Alur Konsinyasi (Consigment)

Konsinyasi adalah sistem penjualan di mana pemasok (principal) menitipkan barang ke pelanggan atau mitra (consignee) untuk dijual, dan pembayaran hanya dilakukan atas barang yang benar-benar terjual. Barang yang tidak terjual dapat dikembalikan ke pemasok.

Latar Belakang

  • Memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk menjual barang tanpa harus membeli terlebih dahulu.
  • Meningkatkan jangkauan distribusi penjualan tanpa memperbesar risiko stok di pihak mitra.
  • Memudahkan pengendalian stok dan arus kas, karena pembayaran dilakukan setelah barang terjual.
  • Mempercepat penetrasi pasar untuk produk baru atau memperluas area penjualan.

🎯 Tujuan

  1. Menjamin proses konsinyasi berjalan tertib dan terdokumentasi dari tahap persiapan, pengiriman, hingga pencatatan akhir.
  2. Mengatur mekanisme pengiriman barang konsinyasi secara terstruktur agar stok di consignee dan principal dapat dipantau dengan jelas.
  3. Memastikan pencatatan sistem yang valid saat barang terjual maupun saat retur konsinyasi terjadi.
  4. Mempermudah proses rekonsiliasi stok antara pihak principal dan consignee secara akurat.
  5. Menjaga transparansi dan akurasi laporan keuangan, baik dari sisi penjualan maupun retur barang.
  6. Mempercepat proses pembayaran dan pelaporan pajak untuk barang yang sudah terjual.
  7. Memastikan pengelolaan retur yang efisien, mulai dari penerimaan, pembongkaran, hingga pembaruan stok di sistem.
  8. Mendukung pengambilan keputusan bisnis melalui data transaksi konsinyasi yang lengkap dan real time.

🔁 Alur Konsinyasi – Barang Retur

  1. Identifikasi Barang Tidak Terjual
    • Consignee melaporkan barang yang tidak laku.
  2. Persiapan Retur Konsinyasi
    • Dokumen retur dibuat.
  3. Packing Barang Retur
    • Barang dikemas kembali untuk pengembalian.
  4. Pengiriman Retur ke Principal
    • Barang dikirim kembali ke principal.
  5. Penerimaan Barang Retur
    • Barang diterima dan dicek kondisi serta kesesuaian dokumen.
  6. Pembongkaran / Unpacking Barang Retur
    • Barang dikeluarkan dari kemasan retur dan kembali ke stok principal.

🛒 Alur Konsinyasi – Barang Terjual

  1. Persiapan Barang Konsinyasi
    • Menentukan barang yang akan dikonsinyasikan.
    • Membuat dokumen persiapan pengiriman.
  2. Packing & Labeling Barang
    • Barang dikemas dan diberi label sesuai kebutuhan pengiriman dan identifikasi.
  3. Pengiriman Barang ke Consignee
    • Barang dikirim menggunakan armada internal atau ekspedisi.
    • Pencatatan pengiriman dilakukan di sistem.
  4. Barang Diterima & Dicatat oleh Consignee
    • Barang masuk ke stok konsinyasi consignee.
  5. Penjualan Barang oleh Consignee
    • Barang dijual ke end user.
    • Pencatatan penjualan dilakukan.
  6. Penerbitan Nota Penjualan Konsinyasi
    • Nota dibuat untuk barang yang laku.
    • Sistem mencatat pengurangan stok konsinyasi.
  7. Pembuatan Faktur Pajak (jika applicable)
    • Faktur pajak diterbitkan sesuai ketentuan.

🧩Keterkaitan & Korelasi

1. Departemen Internal

Departemen InternalPeran / HubunganKorelasi / Dampak
Bagian PenjualanPengajuan permintaan konsinyasiMenentukan jumlah dan jenis barang yang akan dikonsinyasikan
Bagian Gudang / InventoryPersiapan dan pencatatan stok barang konsinyasiMenjamin stok fisik dan sistem selaras
Bagian LogistikPengiriman barang ke consigneeMenjamin barang sampai tepat waktu dan sesuai dokumen
Bagian Finance & AccountingPencatatan pembayaran penjualan atau retur konsinyasiMenjaga akurasi pencatatan arus kas dan laporan keuangan
Bagian PajakPembuatan dan pelaporan faktur pajakMemenuhi kewajiban perpajakan atas barang yang terjual

2. Pihak Eksternal

Pihak EksternalPeran / HubunganKorelasi / Dampak
Consignee / PelangganMenjual barang konsinyasi dan melaporkan returMenentukan status akhir barang (terjual atau retur)
Ekspedisi / ForwarderPengiriman barang konsinyasi dan returMenjamin kelancaran proses distribusi dan pengembalian barang
Kantor PajakPengawasan dan kepatuhan pajakFaktur pajak dibuat sesuai regulasi
Table of Contents