Informasi perihal Konsinyasi (Consigment)
onsinyasi adalah suatu sistem penjualan di mana pemilik barang (konsinyor) menitipkan barang dagangannya kepada pihak lain (konsinyi)—biasanya toko atau pelanggan—untuk dijual. Dalam sistem ini, kepemilikan barang tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut terjual.
Penjelasan Sederhana:
- Pemilik barang hanya menitipkan barang, bukan menjual langsung ke konsinyi.
- Konsinyi (penerima titipan) akan menjual barang kepada konsumen akhir.
- Jika barang terjual, konsinyi menyetor hasil penjualan (setelah dikurangi komisi atau biaya).
- Jika tidak terjual, barang bisa dikembalikan ke pemilik.
Ciri-ciri Konsinyasi:
Barang masih milik pemilik aslinya sampai benar-benar terjual.
- Risiko barang rusak atau tidak laku ditanggung pemilik barang.
- Tidak ada pencatatan penjualan oleh pemilik sampai barang terjual.
- Biasanya ada komisi untuk pihak yang menjualkan barang.
Contoh:
Sebuah toko sepatu menerima sepatu dari produsen untuk dijual secara konsinyasi. Toko tidak membeli sepatu tersebut, tetapi hanya menjualnya. Jika terjual, toko mendapat komisi, dan sisanya disetorkan ke produsen. Jika tidak terjual dalam waktu tertentu, sepatu bisa dikembalikan.
Tujuan Pencatatan Transaksi Konsinyasi ke Customer:
- Memantau barang yang dititipkan – Agar pemilik tahu jumlah dan jenis barang yang masih berada di tangan konsinyi.
- Mengetahui status barang – Apakah masih dalam titipan, sudah terjual, atau dikembalikan.
- Menghindari salah pencatatan – Karena barang belum dianggap penjualan sampai benar-benar laku.
- Menentukan pendapatan secara akurat – Pendapatan hanya dicatat saat barang terjual.
- Memonitor piutang/komisi konsinyi – Jika konsinyi mendapat komisi, itu juga harus dicatat dengan benar.
Proses Transaksi Konsinyasi (Alur Sampai Terjual / Dikembalikan):
1. Pengiriman Barang ke Konsinyi (SCNSG)
- Pemilik barang (konsinyor) mengirimkan barang ke pelanggan (konsinyi) untuk dijual.
- Barang belum dianggap penjualan.
- Dicatat sebagai “Persediaan dalam Konsinyasi” oleh pemilik.
2. Penerimaan Barang oleh Konsinyi (SPACK)
- Konsinyi menerima barang dan mencatatnya dalam buku barang titipan (jika perusahaan besar).
- Tidak dicatat sebagai pembelian oleh konsinyi karena belum ada transaksi jual beli.
3. Penjualan Barang oleh Konsinyi (SSINV)
- Jika barang terjual, konsinyi melaporkan kepada pemilik barang.
- Konsinyi akan menyetor hasil penjualan setelah dikurangi komisi (jika ada).
- Baru pada tahap ini, pemilik mencatat penjualan dan mengakui pendapatan.
4. Pengembalian Barang yang Tidak Terjual (SCNSR)
- Jika barang tidak laku dalam waktu tertentu, bisa dikembalikan ke pemilik.
- Dicatat sebagai barang kembali dari konsinyasi.
- Pemilik akan mengembalikan barang ke persediaan biasa.
Flow Transaksi Konsinyasi / Consigment
Dibawah ini adalah proses pencatatan transaksi konsinyasi hingga pencatatan konsinyasi, terjual hingga dikembalikan konsinyasi

Menu yang digunakan untuk mencatat transaksi terkait konsinyasi keluar kepada pelanggan meliputi:
- Konsinyasi Keluar (SCNSG)
- Barang konsinyasi terjual maka dicatat :
- Konsinyasi Dikembalikan (SCNSR)